Semakin nak sampai tujuan, semakin tak jelas tujuan.
Semakin banyak duri tertancap, semakin deras air mengalir dari pintu hati.
Semakin tak sayang asal usul, semakin tak ingin pulang ke tempat bermain.
Semakin berat menghadapi kenyataan. Hari ke hari.
Semakin sedih meninggalkan tempat yang dulunya paling dibenci.
Setidaknya di sini ada yang menyintai dan bertanya khabar setiap hari.
Ada yang peduli. Terasa diri ini wujud di muka Bumi.
Setiap hari mencuba berlari melawan waktu.
Rasanya berat untuk kembali.
Sudahlah, keluar air mata pelangi pun tidak dapat memperlambat waktu.
Semakin hari semakin gelisah memikirkan waktu yang pastinya akan tiba.
Semakin hari cerita dongeng ini semakin mengarut dan semakin tidak jelas.
Cerita yang mungkin membosankan dan memuakkan bagi kamu, kamu dan kamu.
Tetapi tidak bagi seorang anak jalanan yang kerja sehariannya hanyalah meminta - minta, atau bagi seorang perempuan yang menjual tubuhnya tanpa rela, atau mungkin juga bagi seorang pejuang yang berjuang jauh dari orang - orang yang dulunya pernah menyayangi dirinya.
Waktu yang tersisa semakin menyusut.
Namun adakah perjuangan 7 tahun ini setimpal dengan kebahagiaan yang dirampas?
Tiada siapa pernah peduli akan cerita di sebalik cerita.
Yang dilihat dan dinilai hanyalah kesudahannya.
Yang baik, diraikan. Yang buruk, dicerca.
Jika diberi pilihan, ulangi saja roda - roda waktu.
Biarkan dia memilih. Pimpinlah tangannya.
Agar dapat apa yang dia inginkan sebenar - benarnya.
Agar dapat dia menikmati kehidupannya.